Kewenangan Klinis

Kewenangan Klinis : Clinical Privilege dr Kolegium

MERAH

CLINICAL PRIVILEGE KSM KEDOKTERAN JIWA

Beri tanda (√) untuk clinical Privilege yang diinginkan

No KEWENANGAN Kewena-ngan Klinis Level Kompe-tensi Kewenangan klinis yang disetujui Cata-

tan

       
1. Skizofrenia episode pertama 3A
2. Skizofrenia berkelanjutan 3A
3. Skizofrenia episodik dengan kemunduran progresif 3A
4. Skizofrenia episodik dengan kemunduran stabil 3A
5. Skizofrenia episodik berulang 3A
6. Skizofrenia dengan eksaserbasi akut 3A
7. Skizofrenia remisi tak sempurna 3A
8. Skizofrenia remisi sempurna 3A
9. Gangguan skizotipal 3A
10. Gangguan waham menetap 3A
11. Gangguan psikotik akut dan sementara 4
12. Gangguan waham terinduksi 3A
13. Gangguan skizoafektif 3A
14. Gangguan psikotik nonorganik lainnya 3A
15. Psikosis nonorganik YTT 3A
16. Episode manic 3A
17. Gangguan afektif bipolar 3A
Anamnesis      
18. Autoanamnesis dengan pasien sendiri 3A
19. Alloanamnesis dengan anggota keluarga/ orang lain yang bermakna 3A
20. Memperoleh data mengenai keluhan /masalah utama 3A
21. Menelusuri riwayat perjalanan penyakit sekarang/dahulu 3A
22. Memeroleh data bermakna mengenai riwayat perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga 3A
Pemeriksaan Psikiatri      
23. Penilaian status mental 3A
24. Penilaian kesadaran 3A
25. Penilaian persepsi 3A
26. Penilaian orientasi 3A
27. Penilaian Kognitif 3A
28. Penilaian bentuk dan isi pikir 3A
29. Penilaian mood dan afek 3A
30. Penilaian motorik 3A
31. Penilaian pengendalian impuls 3A
32. Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 3A
33. Penilaian kemampuan tilikan (insight) 3A
34. Penilaian Kemampuan Fungsional (General Assessment of Functioning) 3A
35. Pemeriksaan fisik 3A
36. Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2
Diagnosis dan Identifikasi Masalah      
37. Menegakkan Diagnosis Kerja berdasarkan kriteria Diagnosis Multiaksial 3A
38. Membuat diagnosis banding 3A
39. Identifikasi kedaruratan psikiatrik 3A
40. Identifikasi masalah fisik, psikologis, sosial 3A
41. Mempertimbangkan  prognosis 3A
42. Mampu menentukan indikasi rujuk 3A
Pemeriksaan Tambahan      
43. Psikometri (PANSS, YMRS, MADRAS, ESRS, HAM-D, HAM-A, CGI, BDI, SCL-90, BPRS, GDS, WHO-DAS) 3A
44. MMPI 3
45. MMSE 3A
46. Menentukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk penegakan diagnosis (seperti EEG, CT-scan, lab) 3A
47. Mampu melakukan kunjungan rumah bila diperlukan 3A
48. Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya 3A
  Terapi      
49. Melakukan tatalaksana eklektik-holistik kasus dewasa 2A
50. Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedativa) 3A
51. Manajemen efek samping 3A
52. Electroconvulsion therapy (ECT) 2
53. Psikoterapi suportif dan konseling 3A
54. Psikoedukasi 3A
KETERANGAN
LEVEL KOMPETENSI
Level1 : Dapat mengenali dan menjelaskan
Level 2 : Mendiagnosis dan merujuk
Level 3 : Mendiagnosis, melakukan penataan awal, merujuk
3A : Bukan gawat darurat
3B : Gawat darurat
Level 4 : Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
4A : Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
         4B

 

: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

 

CLINICAL PRIVILEGE KSM KEDOKTERAN JIWA

HIJAU 

Beri tanda (√) untuk Clinical Privilege yang diinginkan

No KEWENANGAN Kewena-ngan Klinis Level Kompe-tensi Kewenangan klinis yang disetujui Cata-

tan

       
1. Demensia pada penyakit Alzheimer 3A
2. Demensia vaskular 3A
3. Demensia pada penyakit lain YDK 3A
4. Demensia YTT 3A
5. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 3A
6. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 3A
7. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 4
8. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 3A
9. Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak 3A
10. Gangguan mental organik atau simptomatik YTT 3A
11. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol 3A
12. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida 3A
13. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika 3A
14. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein 3A
15. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau 3A
16. Kondisi klinis pada gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif:

–          Intoksikasi akut

–          Penggunaan yang merugikan

–          Keadaan putus zat

–          Keadaan putus zat dengan delirium

–          Gangguan psikotik

–          Sindrom amnesik

–          Gangguan psikotik residual dan onset lambat

–          Gangguan mental dan perilaku lainnya

–          Gangguan mental dan perilaku YTT

 

 

 

 

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

 

 

17. Skizofrenia episode pertama 4
18. Skizofrenia berkelanjutan 4
19. Skizofrenia episodik dengan kemunduran progresif 4
20. Skizofrenia episodik dengan kemunduran stabil 4
21. Skizofrenia episodik berulang 4
22. Skizofrenia dengan eksaserbasi akut 4
23. Skizofrenia remisi tak sempurna 4
24. Skizofrenia remisi sempurna 4
25. Gangguan skizotipal 4
26. Gangguan waham menetap 4
27. Gangguan psikotik akut dan sementara 4
28. Gangguan waham terinduksi 4
29. Gangguan skizoafektif 4
30. Gangguan psikotik nonorganik lainnya 4
31. Psikosis nonorganik YTT 4
32. Episode manik 4
33. Gangguan afektif bipolar 4
34. Episode depresif 4
35. Gangguan depresif berulang 4
36. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) menetap 4
37. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) lainnya 4
38. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) YTT 4
39. Gangguan anxietas fobik 4
40. Gangguan panik 4
41. Gangguan anxietas menyeluruh 4
42. Gangguan campuran anxietas dan depresif 4
43. Gangguan anxietas campuran lainnya 4
44. Gangguan anxietas lainnya YDT 4
45. Gangguan anxietas YTT 4
46. Gangguan obsesif-kompulsif 4
47. Reaksi stres akut 4
48. Gangguan stres pasca trauma 4
49. Gangguan penyesuaian 4
50. Reaksi terhadap stres berat lainnya 4
51. Reaksi terhadap stres berat YTT 4
52. Gangguan disosiatif 4
53. Gangguan somatoform 4
54. Gangguan neurotik lainnya 4
55. Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik 4
56. Gangguan tidur nonorganik 4
57. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik 3
58. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK 3A
59. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK 3A
60. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik 3A
61. Gangguan kepribadian khas 4
62. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya 4
63. Gangguan kebiasaan dan impuls 4
64. Gangguan identitas jenis kelamin 3A
65. Gangguan preferensi seksual 3A
66. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual 3A
67. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya 3A
68. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa YTT 3A
69. Retardasi Mental 3A
70. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa 2
71. Gangguan perkembangan belajar khas 2
72. Gangguan perkembangan motorik khas 2
73. Gangguan perkembangan khas campuran 2
74. Gangguan perkembangan pervasif 2
75. Gangguan perkembangan psikologis lainnya 2
76. Gangguan perkembangan psikologis YTT 2
77. Gangguan hiperkinetik 2
78. Gangguan tingkah laku 2
79. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi 2
80. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak 2
81. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja 2
82. Gangguan “tic” 2
83. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja 2
Anamnesis      
84. Autoanamnesis dengan pasien sendiri 4
85. Alloanamnesis dengan anggota keluarga/ orang lain yang bermakna 4
86. Memperoleh data mengenai keluhan /masalah utama 4
87. Menelusuri riwayat perjalanan penyakit sekarang/dahulu 4
88. Memeroleh data bermakna mengenai riwayat perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga 4
Pemeriksaan Psikiatri      
89. Penilaian status mental 4
90. Penilaian kesadaran 4
91. Penilaian persepsi 4
92. Penilaian orientasi 4
93. Penilaian Kognitif 4
94. Penilaian bentuk dan isi pikir 4
95. Penilaian mood dan afek 4
96. Penilaian motorik 4
97. Penilaian pengendalian impuls 4
98. Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 4
99. Penilaian kemampuan tilikan (insight) 4
100. Penilaian Kemampuan Fungsional (General Assessment of Functioning) 4
101. Pemeriksaan fisik 4
102. Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2
Diagnosis dan Identifikasi Masalah      
103. Menegakkan Diagnosis Kerja berdasarkan kriteria Diagnosis Multiaksial 4
104. Membuat diagnosis banding 4
105. Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4
106. Identifikasi masalah fisik, psikologis, sosial 4
107. Mempertimbangkan  prognosis 4
108. Mampu menentukan indikasi rujuk 4
Pemeriksaan Tambahan      
109. Psikometri (PANSS, YMRS, MADRAS, ESRS, HAM-D, HAM-A, CGI, BDI, SCL-90, BPRS, GDS, WHO-DAS) 4
110. MMPI 3
111. MMSE 4
112. Menentukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk penegakan diagnosis (seperti EEG, CT-scan, lab) 4
113. Mampu melakukan kunjungan rumah bila diperlukan 4
114. Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya 4
  Terapi      
115. Melakukan tatalaksana eklektik-holistik kasus dewasa 4
116. Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedativa) 4
117. Manajemen efek samping 4
118. Electroconvulsion therapy (ECT) 4
119. Psikoterapi suportif dan konseling 4
120. Psikoedukasi 4
121. Modifikasi lingkungan 3A
122. Stimulus kognitif 3A
123. Melakukan tatalaksana kasus kedaruratan psikiatri 4
124. Psikoterapi modifikasi perilaku 3A
125. Cognitive Behavior Therapy (CBT) 3
126. Psikoterapi berorientasi psikoanalitik/dinamik 2
127. Psikoterapi Gestalt dan eksistensial 2
128. Analisis Transaksional 2
129. Terapi keluarga dan marital 2
130. Hipnoterapi 2
131. Terapi relaksasi 3A
132. Melakukan rehabilitasi psikososial 2
132. Terapi Kelompok 2
133. Keterampilan di bidang Psikiatri Forensik 3
134. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Adiksi 3
135. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Anak dan Remaja 2
136. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Geriatri 2
137. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus CLP 1
138. Keterampilan Psikiatri Komunitas (termasuk manajemen/kepemimpinan keswa) dan Transkultural 3
KETERANGAN
LEVEL KOMPETENSI
Level1 : Dapatmengenalidanmenjelaskan
Level 2 : Mendiagnosis dan merujuk
Level 3 : Mendiagnosis, melakukan penataan awal, merujuk
3A : Bukan gawat darurat
3B : Gawat darurat
Level 4 : Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
4A : Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
         4B

 

: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

 

CLINICAL PRIVILEGE KSM KEDOKTERAN JIWA

KUNING

Beri tanda (√) untuk clinical Privilege yang diinginkan

 

No KEWENANGAN Kewena-ngan Klinis Level Kompe-tensi Kewenangan klinis yang disetujui Cata-

tan

       
1. Demensia pada penyakit Alzheimer 3A
2. Demensia vascular 3A
3. Demensia pada penyakit lain YDK 3A
4. Demensia YTT 3A
5. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 3A
6. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 3A
7. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 3A
8. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 3A
9. Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak 3A
10. Gangguan mental organik atau simptomatik YTT 3A
11. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol 2
12. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida 2
13. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika 2
14. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein 2
15. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau 2
16. Kondisi klinis pada gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif:

–          Intoksikasi akut

–          Penggunaan yang merugikan

–          Keadaan putus zat

–          Keadaan putus zat dengan delirium

–          Gangguan psikotik

–          Sindrom amnesik

–          Gangguan psikotik residual dan onset lambat

–          Gangguan mental dan perilaku lainnya

–          Gangguan mental dan perilaku YTT

 

 

 

 

2

2

2

2

2

2

2

2

2

 

 

17. Skizofrenia episode pertama 3A
18. Skizofrenia berkelanjutan 3A
19. Skizofrenia episodik dengan kemunduran progresif 3A
20. Skizofrenia episodik dengan kemunduran stabil 3A
21. Skizofrenia episodik berulang 3A
22. Skizofrenia dengan eksaserbasi akut 3A
23. Skizofrenia remisi tak sempurna 3A
24. Skizofrenia remisi sempurna 3A
25. Gangguan skizotipal 3A
26. Gangguan waham menetap 3A
27. Gangguan psikotik akut dan sementara 3A
28. Gangguan waham terinduksi 3A
29. Gangguan skizoafektif 3A
30. Gangguan psikotik nonorganik lainnya 3A
31. Psikosis nonorganik YTT 3A
32. Episode manic 3A
33. Gangguan afektif bipolar 3A
34. Episode depresif 3A
35. Gangguan depresif berulang 2
36. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) menetap 2
37. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) lainnya 2
38. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) YTT 2
39. Gangguan anxietas fobik 2
40. Gangguan panic 2
41. Gangguan anxietas menyeluruh 2
42. Gangguan campuran anxietas dan depresif 2
43. Gangguan anxietas campuran lainnya 2
44. Gangguan anxietas lainnya YDT 2
45. Gangguan anxietas YTT 2
46. Gangguan obsesif-kompulsif 2
47. Reaksi stres akut 2
48. Gangguan stres pasca trauma 2
49. Gangguan penyesuaian 3A
50. Reaksi terhadap stres berat lainnya 2
51. Reaksi terhadap stres berat YTT 2
52. Gangguan disosiatif 2
53. Gangguan somatoform 2
54. Gangguan neurotik lainnya 2
55. Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik 2
56. Gangguan tidur nonorganik 2
57. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organic 2
58. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK 2
59. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK 2
60. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik 2
61. Gangguan kepribadian khas 2
62. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya 2
63. Gangguan kebiasaan dan impuls 2
64. Gangguan identitas jenis kelamin 2
65. Gangguan preferensi seksual 2
66. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual 2
67. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya 2
68. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa YTT 2
Anamnesis      
69. Autoanamnesis dengan pasien sendiri 3A
70. Alloanamnesis dengan anggota keluarga/ orang lain yang bermakna 3A
71. Memperoleh data mengenai keluhan /masalah utama 3A
72. Menelusuri riwayat perjalanan penyakit sekarang/dahulu 3A
73. Memeroleh data bermakna mengenai riwayat perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga 3A
Pemeriksaan Psikiatri      
74. Penilaian status mental 3A
75. Penilaian kesadaran 3A
76. Penilaian persepsi 3A
77. Penilaian orientasi 3A
78. Penilaian Kognitif 3A
79. Penilaian bentuk dan isi pikir 3A
80. Penilaian mood dan afek 3A
81. Penilaian motorik 3A
82. Penilaian pengendalian impuls 3A
83. Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 3A
84. Penilaian kemampuan tilikan (insight) 3A
85. Penilaian Kemampuan Fungsional (General Assessment of Functioning) 3A
86. Pemeriksaan fisik 3A
87. Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2
Diagnosis dan Identifikasi Masalah      
88. Menegakkan Diagnosis Kerja berdasarkan kriteria Diagnosis Multiaksial 3A
89. Membuat diagnosis banding 3A
90. Identifikasi kedaruratan psikiatrik 3A
91. Identifikasi masalah fisik, psikologis, sosial 3A
92. Mempertimbangkan  prognosis 3A
93. Mampu menentukan indikasi rujuk 3A
Pemeriksaan Tambahan      
94. Psikometri (PANSS, YMRS, MADRAS, ESRS, HAM-D, HAM-A, CGI, BDI, SCL-90, BPRS, GDS, WHO-DAS) 3A
95. MMPI 3
96. MMSE 3A
97. Menentukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk penegakan diagnosis (seperti EEG, CT-scan, lab) 3A
98. Mampu melakukan kunjungan rumah bila diperlukan 3A
99. Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya 3A
  Terapi      
100. Melakukan tatalaksana eklektik-holistik kasus dewasa 3A
101. Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedativa) 3A
102. Manajemen efek samping 3A
103. Electroconvulsion therapy (ECT) 3A
104. Psikoterapi suportif dan konseling 3A
105. Psikoedukasi 3A
106. Modifikasi lingkungan 3A
107. Stimulus kognitif 3A
108. Melakukan tatalaksana kasus kedaruratan psikiatri 4A
109. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Adiksi 3
KETERANGAN
LEVEL KOMPETENSI
Level   1 : Dapat mengenali dan menjelaskan
Level 2 : Mendiagnosis dan merujuk
Level 3 : Mendiagnosis, melakukan penataan awal, merujuk
3A : Bukan gawat darurat
3B : Gawat darurat
Level 4 : Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
4A : Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
         4B

 

: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

 

CLINICAL PRIVILEGE KSM KEDOKTERAN JIWA

BIRU

Beri tanda (√) untuk Clinical Privilege yang diinginkan

No KEWENANGAN Kewena-ngan Klinis Level Kompe-tensi Kewenangan klinis yang disetujui Cata-

tan

       
1. Demensia pada penyakit Alzheimer 3A
2. Demensia vascular 3A
3. Demensia pada penyakit lain YDK 3A
4. Demensia YTT 3A
5. Sindrom amnesik organik bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 3A
6. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 4
7. Delirium bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya 4
8. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik 3A
9. Gangguan kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak 3A
10. Gangguan mental organik atau simptomatik YTT 3A
11. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol 3A
12. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioida 3A
13. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau hipnotika 3A
14. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk kafein 3A
15. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau 3A
16. Kondisi klinis pada gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif:

–          Intoksikasi akut

–          Penggunaan yang merugikan

–          Keadaan putus zat

–          Keadaan putus zat dengan delirium

–          Gangguan psikotik

–          Sindrom amnesik

–          Gangguan psikotik residual dan onset lambat

–          Gangguan mental dan perilaku lainnya

–          Gangguan mental dan perilaku YTT

 

 

 

 

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

3A

 

 

17. Skizofrenia episode pertama 4
18. Skizofrenia berkelanjutan 4
19. Skizofrenia episodik dengan kemunduran progresif 4
20. Skizofrenia episodik dengan kemunduran stabil 4
21. Skizofrenia episodik berulang 4
22. Skizofrenia dengan eksaserbasi akut 4
23. Skizofrenia remisi tak sempurna 4
24. Skizofrenia remisi sempurna 4
25. Gangguan skizotipal 4
26. Gangguan waham menetap 4
27. Gangguan psikotik akut dan sementara 4
28. Gangguan waham terinduksi 4
29. Gangguan skizoafektif 4
30. Gangguan psikotik nonorganik lainnya 4
31. Psikosis nonorganik YTT 4
32. Episode manic 4
33. Gangguan afektif bipolar 4
34. Episode depresif 4
35. Gangguan depresif berulang 4
36. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) menetap 4
37. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) lainnya 4
38. Gangguan suasana perasaan (mood (afektif)) YTT 4
39. Gangguan anxietas fobik 4
40. Gangguan panic 4
41. Gangguan anxietas menyeluruh 4
42. Gangguan campuran anxietas dan depresif 4
43. Gangguan anxietas campuran lainnya 4
44. Gangguan anxietas lainnya YDT 4
45. Gangguan anxietas YTT 4
46. Gangguan obsesif-kompulsif 4
47. Reaksi stres akut 4
48. Gangguan stres pasca trauma 4
49. Gangguan penyesuaian 4
50. Reaksi terhadap stres berat lainnya 4
51. Reaksi terhadap stres berat YTT 4
52. Gangguan disosiatif 4
53. Gangguan somatoform 4
54. Gangguan neurotik lainnya 4
55. Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik 4
56. Gangguan tidur nonorganik 4
57. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organic 3A
58. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK 4
59. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK 4
60. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik 4
61. Gangguan kepribadian khas 4
62. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya 4
63. Gangguan kebiasaan dan impuls 4
64. Gangguan identitas jenis kelamin 4
65. Gangguan preferensi seksual 4
66. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual 4
67. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa lainnya 4
68. Gangguan kepribadian dan perilaku masa depan YTT 4
69. Retardasi Mental 4
70. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa 3A
71. Gangguan perkembangan belajar khas 3A
72. Gangguan perkembangan motorik khas 3A
73. Gangguan perkembangan khas campuran 3A
74. Gangguan perkembangan pervasif 3A
75. Gangguan perkembangan psikologis lainnya 3A
76. Gangguan perkembangan psikologis YTT 3A
77. Gangguan hiperkinetik 3A
78. Gangguan tingkah laku 3A
79. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi 3A
80. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak 3A
81. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja 3A
82. Gangguan “tic” 3A
83. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja 3A
Anamnesis      
84. Autoanamnesis dengan pasien sendiri 4
85. Alloanamnesis dengan anggota keluarga/ orang lain yang bermakna 4
86. Memperoleh data mengenai keluhan /masalah utama 4
87. Menelusuri riwayat perjalanan penyakit sekarang/dahulu 4
88. Memeroleh data bermakna mengenai riwayat perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga 4
Pemeriksaan Psikiatri      
89. Penilaian status mental 4
90. Penilaian kesadaran 4
91. Penilaian persepsi 4
92. Penilaian orientasi 4
93. Penilaian Kognitif 4
94. Penilaian bentuk dan isi pikir 4
95. Penilaian mood dan afek 4
96. Penilaian motorik 4
97. Penilaian pengendalian impuls 4
98. Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 4
99. Penilaian kemampuan tilikan (insight) 4
100. Penilaian Kemampuan Fungsional (General Assessment of Functioning) 4
101. Pemeriksaan fisik 4
102. Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2
Diagnosis dan Identifikasi Masalah      
103. Menegakkan Diagnosis Kerja berdasarkan kriteria Diagnosis Multiaksial 4
104. Membuat diagnosis banding 4
105. Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4
106. Identifikasi masalah fisik, psikologis, sosial 4
107. Mempertimbangkan  prognosis 4
108. Mampu menentukan indikasi rujuk 4
Pemeriksaan Tambahan      
109. Psikometri (PANSS, YMRS, MADRAS, ESRS, HAM-D, HAM-A, CGI, BDI, SCL-90, BPRS, GDS, WHO-DAS) 4
110. MMPI 3
111. MMSE 4
112. Menentukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk penegakan diagnosis (seperti EEG, CT-scan, lab) 4
113. Mampu melakukan kunjungan rumah bila diperlukan 4
114. Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman sejawat lainnya 4
  Terapi      
115. Melakukan tatalaksana eklektik-holistik kasus dewasa 4
116. Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsikotik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedativa) 4
117. Manajemen efek samping 4
118. Electroconvulsion therapy (ECT) 4
119. Psikoterapi suportif dan konseling 4
120. Psikoedukasi 4
121. Modifikasi lingkungan 4
122. Stimulus kognitif 4
123. Melakukan tatalaksana kasus kedaruratan psikiatri 4
124. Psikoterapi modifikasi perilaku 4
125. Cognitive Behavior Therapy (CBT) 3
126. Psikoterapi berorientasi psikoanalitik/dinamik 3
127. Psikoterapi Gestalt dan eksistensial 2
128. Analisis Transaksional 2
129. Terapi keluarga dan marital 2
130. Hipnoterapi 2
131. Terapi relaksasi 4
132. Melakukan rehabilitasi psikososial 2
132. Terapi Kelompok 2
133. Keterampilan di bidang Psikiatri Forensik 3
134. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Adiksi 3
135. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Anak dan Remaja 3
136. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus Psikiatri Geriatri 3
137. Keterampilan Diagnostik dan Tatalaksana kasus CLP 2
138. Keterampilan Psikiatri Komunitas (termasuk manajemen/kepemimpinan keswa) dan Transkultural 3
KETERANGAN
LEVEL KOMPETENSI
Level   1 : Dapat mengenali dan menjelaskan
Level 2 : Mendiagnosis dan merujuk
Level 3 : Mendiagnosis, melakukan penataan awal, merujuk
3A : Bukan gawat darurat
3B : Gawat darurat
Level 4 : Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
4A : Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
         4B

 

: Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)